Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah
A. Prinsip-prinsip BK
Prinsip merupakan hasil dari kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang akan dimaksudkan. Sejumlah prinsip mendasari gerak dan langkah penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip ini berkaitan dengan tujuan, sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung serta berbagai aspek operasional pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam layanan bimbingan dan konseling perlu diperhatikan sejumlah prinsip yaitu:
1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan klien.
Sasaran pemberian bimbingan dan konseling adalah individu,
baik sendiri maupun kelompok. Individu adalah mahluk yang unik, setiap individu berbeda dengan individu lainnya. Karena itu prinsip-prinsipnya dirumuskan sebagai berikut:
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku agama dan status social ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling berurusan denga pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.
c. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan.
d. Individu yang satu dengan lainnya adalah serupa dalam berbagai hal, tetapi perbedaan individu harus diperhatikan dalam pemberian bantuan atau bimbingan kepada individu.
2. Prinsi-prinsip berkenaan dengan permasalahan individu.
Dalam keseharian tidak semua pengaruh kehidupan bersifat positif. Factor yang bersifat negative akan menghambat perkembangan dan akan menimbulkan permasalahan kepada individu. Bimbingan dan konseling berfungsi membantu individu untuk keluar dari permasalahannya, namun bimbingan dan konseling memiliki keterbatasan dalam
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontrak sosial, pekerjaan dan sebaliknya pengaruh lingkungan tehadap kondisi mental dan fisik individu.
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan factor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan.
a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian dari integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidik yang terendah sampai tertinggi
c. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu diarahkan yang teratur dan terarah
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan:
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan baik secara incidental, maupun terprogram. Palayanan incidental dilakukan secara langsung kepada konselor. Prinsip yang berkenaan dengan hal ini adalah:
a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilaksanakan oleh individu hendaknya atas kemampuan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain
c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi
d. Kerjasama antara guru pembimbing, guru lain dan orang tua yang akan menentukan hasil bimbingan
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.
4. prinsip BK di sekolah
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, sekolah merupakan lembaga dan sosok yang paling jelas. Bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan berkembang pesat karena merupakan lahan yang potensial dan subur, dalam pelaksanaannya memerlukan keahlian yang tinggi. Siswanya yang dalam proses perkembangan memerlukan segala jenis layanan bimbingan dan konselingdalam semua fungsinya.
Belkin menekankan enam prinsip untuk menumbuhkembangkan pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah.
Pertama, konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program yang jelas, dam memiliki kesiapan yng tinggi untuk melaksanakan program tersebut. Konselor juga memberitahu kepada seluruh personil sekolah tentang programnya tersebut.
Kedua, konselor harus mempertahankan sikap professional tanpa menganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan professional lainnya dan siswa
Ketiga, konselor harus bertanggungjawab untuk memahami perannya sebagai konselor dan menerjamahkan perannya dalam kagiatan nyata.
Keempat, konsekor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa yang gagal, yang menimblkan gangguan, yang berkemungkinan putus sekolah, yang menangani permasalahan emosional, yang mengalami kesulitan belajar, maupun siswa-siswa yang memiliki bajat-bakat special dan lain-lain.
Kelima, konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi dalam membantu siswa-siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah, dan siswa yang menderita ganguan emosional, melalui program kelompok, kegiatan pengajaran di sekolah, dan kegiatan diluar sekolah dan kegiatan lainnya.
Keenam, konselor hrus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah, dan paka terhadap kebutuhan, harapan dan kecemasan-kecemasannya.
Prinsip-prinsip tersebut menegakkan bahwa bimbingan dan konseling disekolah harus dilakukan oleh konselor profesionalyang tah dan mau bekerja.
5. Prinsip BK yang berkenaan dengan konselor
Prinsip ini berlaku bagi konselor disekolah. Prinsip ini berkenaan dengan asas Bimbingan dan Konseling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar